UNAND Temukan Teknologi Olah Minyak Jelantah

Maret 22nd, 2008 in Pendidikan & Budaya |

Padang ( Berita ) : Universitas Andalas
telah menemukan suatu teknologi daur
ulang mengolah minyak jelantah menjadi
minyak layak pakai kembali, sebagai
solusi mengatasi kesulitan kaum ibu
dalam menyiasati keuangan rumah tangga
mereka menyusul naiknya harga minyak goreng.

Seorang mahasiswa semester delapan
Unand, Aster Rahayu, bersama rekannya
Lis yang melakukan penelitian dan
pengolahan minyak bekas pakai itu, di
Padang, Jumat [21/03] , mengatakan,
minyak jelantah bisa dipakai kembali
dalam keadaan bersih tanpa kotoran,
dengan menggunakan ampas tebu sebagai
bahan penyerap. “Bahan penyerap tebu
yang sudah dijadikan partikel bisa
langsung digunakan dengan mudah oleh
ibu-ibu rumah tangga untuk memproses
minyak jelantah menjadi minyak layak
pakai,” kata Aster.

Penelitian yang dilakukannya sejak
Januari 2008 dan akan terus
disempurnakan sampai April 2008 itu,
dimulai dengan mengambil sampel minyak
jelanta dari pedagang gorengan.

Kegiatan pertama yang dilakukan adalah
minyak jelantah tersebut dianalisa dulu
kandungan FFAnya, kandungan kotoran dan
asam lemaknya. Namun minyak goreng yang
bagus (baru) juga dianalisa untuk
mengetahui FFAnya sebagai perbandingan
bagi minyak jelanta.

Kemudian menyiapkan ampas tebu yang
sudah kering digiling setelah dicuci
bersih. Ampas tebu tadi diayak atau
disaring untuk diambil dengan ukuran
partikel mulai dari 150 mikro meter, 180
mikro meter, 225 mikro meter dan 450
mikro meter. Selanjutnya ampas tebu
direndamkan ke dalam minyak jelanta itu
(untuk memperoleh kondisi optimum).
Untuk berat ampas tebu juga dicari
ukuran partikel hingga kondisi
optimumnya. “Berat ampas tebu juga
dianalisis, setelah kondisi optimumnya
diperoleh kita terus melakukan variasi
lain yakni perendaman ampas tebu dengan
minyak jelanta,” katanya.

Dalam perendaman ampas tebu dengan
minyak jelanta itu, dicari pula kondisi
optimum yang selanjutnya baru minyak
jelantah ditetapkan dan dianalisa
kandungan FFAnya.

Ternyata dengan menggunakan ampas tebu,
minyak jelanta menjadi bagus, dan warna
hitam atau coklatnya berkurang karena
kotoran berada pada minyak jelanta itu
diserap oleh ampas tebu. “Ampas tebu
dalam analisa itu berfungsi sebagai
bahan penyerap yang bagus,” katanya
seraya menambahkan bahwa penggunaan
ampas tebu merupakan satu solusi
mengurangi limbah padat perkotaan.

Kepala Laboratorium Kimia Analisa
Lingkungan, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Andalas,
Prof Dr Rahmiana Zein, mengatakan hasil
penelitian Unand berupa uji coba
material yang berada di lingkungan
(termasuk bahan-bahan sampah) perlu
dipublikasikan. “Analisis barang-barang
daur ulang itu dilakukan agar kembali
layak pakai untuk mengurangi polusi,”
kata Rahmiana Zein. ( ant )

~ oleh kemazzz pada Maret 28, 2008.

Tinggalkan komentar